PenyanyiEpora diiringi oleh orchestra. Biasanya musik pertama yang dimainkan adalah overture (musik penghantar) yang terdiri dari beberapa dari potongan lagu yang ada dalam pertunjukan. Penyanyi solo memainkan peran utama pada saat klimaks. Para penyanyi akan mengekspresikan perasaannya dalam lagu-lagu sendu. BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan
Jumlahpenari dalam tarian ini adalah 4 orang putri. Dalam tarian ini digambarkan sosok seorang ibu yang bijaksana dan cantik seperti jelas dituliskan pada syair lagu Srimpi Ludira Madu. Nama Ludira Madu diambil dari makna Ludira Madura yang berarti "Darah/ keturunan Madura" Umumnya, alat musik yang digunakan sebagai pengiring tari Serimpi
Tahapantahapan itu antara lain : tobat, sabar, faqir, zuhud, tawakal, cinta, makrifat dan ridha. Karena itu seseorang yang mempelajari tasawuf wajib mendidik jiwa dan akhlaknya. Sementara itu, hati adalah cermin yang sanggup menangkap makrifat. Dan kesanggupan itu terletak pada hati yang suci dan jernih.”
ContohCerpen. 35 Contoh Cerpen – Singkat, Persahabatan, Pendidikan, Terbaik, Cinta, Lucu & Kehidupan Sehari-Hari – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Contoh Cerpen yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, cara membuat, determinasi tumbuhan dan contoh, nah agar lebih dapat memahami dan mengerti simak ulasan
adasebelas tembang yang digunakan untuk mengiringi beksan klasik; ada secercah harapan bagi kesebelasan itu untuk masuk final; ada sedikit ketimpangan dalam laporan yang disampaikan itu; ada sejam lamanya ia menahan kesakitan pada lukanya itu sampai datang seorang dokter untuk menolongnya; ada sejenis nyamuk yang memindahkan penyakit demam
13min read. Pengertian, Jenis, Penggolongan, dan Sejarah Seni. Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan.
Sosokyang dulu pernah ada bembayang diantara secercah cahaya temaram. Kau yang dulu pernah aku jadikan kekasih. Namun karena beberapa alasan akupun putuskan untuk meninggalkanmu. Lalu daerah ini serta-merta menjadi ramai dengan alat-alat musik, sound system diskotik dan kafe-kafe, gelak tawa pramu wisata dan orang-orang asing serta juga
Nilainilai budaya yang dimaksud adalah (1) nilai religius; (2) nilai filosofis,; (3) nilai etis; dan (4) nilai estetis. Penelitian ini menggunakan pendekatan
7BAPe. Bokeh Situs Download http Contact Result for Alat Musik Yang Digunakan Dalam Mengiringi Sosok Bayangan Adalah TOC Daftar IsiAlat musik yang digunakan dalam mengiringi sosok bayangan adalah - BrainlyAlat Musik yang Digunakan dalam Mengiringi Sosok Bayangan AdalahDec 16, 2021 Seruling adalah alat musik tiup yang terdiri dari pipa kecil dengan lubang-lubang yang dapat ditutup atau dibuka dengan jari. Suara yang dihasilkan dari seruling sangat lembut dan cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang romantis atau Soal Seni Budaya Kelas 10 X SMA/MA/SMK Semester 1 dan 2 2019 Jul 21, 2020 24. Alat musikyang digunakan dalam mengiringi sosok bayangan adalah. a. calung b. tanjidor c. gong d. lesung pipi e. giat. Jawab e. 25. Calung sebagai serangkaian dari alat musik bambu memiliki nada pentatonis dengan melodi adalah. a. hit b. dipetik c. tertekan d. kocok e. sesak napas. Jawab a. 26. Musik dengan tradisional berasal dari Alat Musik Yang Digunakan Dalam Mengiringi Sosok Bayangan AdalahAlat musik yang digunakan dalam mengiringi sosok bayangan adalah - BrainlyAlat Musik yang Digunakan dalam Mengiringi Sosok Bayangan AdalahOct 9, 2021 Gamelan degung sering digunakan sebagai musik pengiring dalam tari bayangan karena memiliki suara yang lembut dan harmonis. Kehadiran gamelan degung memberikan nuansa yang khas dalam tari bayangan, membuat penonton terhipnotis dengan gerakan yang lembut dan suara musik yang Musik yang Digunakan dalam Mengiringi Sosok Bayangan Adalah Apr 18, 2020 Salah satu seni yang dapat dihasilkan dari sosok bayangan adalah tari. Tari bayangan adalah tari yang menggunakan bayangan sebagai media utamanya. Untuk mengiringi tari bayangan, diperlukan alat musik yang khusus. Berikut ini adalah beberapa alat musik yang digunakan dalam mengiringi sosok musikyang digunakan dalam mengiringi sosok bayangan adalah. * 4 Sep 7, 2022 Alat musikyang digunakan dalam mengiringi sosok bayangan adalah. * 4 poin - 51987110Alat musikyang digunakan dalam mengiringi sosok bayangan adalah - BrainlyAlat musikyang digunakan dalam mengiringi sosok bayangan adalah. Allah maha pemberi rasa aman bagi makhluk ciptaan-nya dari perbuatan alim. allah swt. adalah sumber rasa aman dan keamanan dengan menjelaskan sebab-s .Alat Musik Yang Digunakan Dalam Mengiringi Sosok Bayangan AdalahTamborin tamborin adalah alat musik perkusi yang dimainkan. Alat musikyang digunakan dalam mengiringi sosok bayangan adalah. Air yang kena panas akan memuai b. Gamelan Merupakan Suatu Alat Musik Yang Digunakan Untuk Mengiringi Pergelaran Wayang Kulit. Web alat musik yang cara memainkannya dengan cara ditiup adalah. Calung sebagai serangkaian Alat Musik Yang Digunakan Dalam Mengiringi Sosok Bayangan AdalahAlat-Alat Musik Pengiring Tari Jawa - 24, 2021 Musik digunakan sebagai pengiring tari Artinya musik digunakan untuk mengiringi gerakan tari dalam sebuah penampilan. Penari harus menyesuaikan gerakan tari dengan iringan musik yang digunakan. Musik digunakan sebagai ilustrasi Artinya musik membantu penonton untuk berimajinasi atau memahami makna dari gerakan tari yang Musik Yang Digunakan Dalam Mengiringi Sosok Bayangan AdalahMay 1, 2022 Home Serba-serbi Alat Musik Yang Digunakan Dalam Mengiringi Sosok Bayangan Adalah. Alat Musik Yang Digunakan Dalam Mengiringi Sosok Bayangan Adalah. Merry Rianna 01/05/2022. Artikel ini membahas Soal Seni Budaya Kelas 10 X tahun 2020-2021 Tingkat SMA/MA/SMK Semester ane dan 2 lengkap PG dan Alat Musik Yang Digunakan Dalam Mengiringi Sosok Bayangan AdalahAlat Musik Yang Digunakan Dalam Mengiringi Sosok Bayangan Adalah DenganJan 8, 2023 Alat Musik Yang Digunakan Dalam Mengiringi Sosok Bayangan Adalah Dengan Mungkin tidak salah menyebut suara sebagai tanda; agar kenangan dapat disimpan di sana, suara dapat dilihat sebagai semacam kartu memori. Gambar langsung muncul saat saya mendengar lagu, Musik Yang Digunakan Dalam Mengiringi Sosok Bayangan Adalah DanNov 22, 2022 Alat Musik Yang Digunakan Dalam Mengiringi Sosok Bayangan Adalah Dan Soal Model Seni Budaya Kelas 10X SMA/MA/SMK Semester 1 & 2 2019 & 2020 Pada kesempatan kali ini akan membahas Soal Kelas 10 Seni Budaya dan Essay Jawaban mata kuliah. kunci. Lengkapi pertanyaan Mari kita berlatih bersamaJenis Alat Musik Berdasarkan Fungsinya - 26, 2022 - Alat musik merupakan perangkat apa pun yang menghasilkan suara musik. Beberapa jenis utama dari alat musik adalah perkusi, keyboard, senar, angin, dan elektronik. Setiap alat musik memiliki fungsi, karakter serta bunyi yang menjadi ciri khas tersendiri sehingga memberi warna yang berbeda dalam dunia Musik Yang Digunakan Dalam Mengiringi Sosok Bayangan Adalah Alat musik yang digunakan dalam mengiringi sosok bayangan adalah Contoh Soal Seni Budaya Kelas 10 X SMA/MA/SMK Semester 1 dan 2 2019Pakeliran - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasGendhing playon adalah musik yang digunakan untuk mengiringi seorang tokoh yang sedang berada dalam perjalanan. [4] Playon dari kata mlayu yang artinya berlari. [4] Misalnya untuk perjalanan Gathotkaca digunakan Palaran Bayangan dan Sifatnya - 12, 2022 Ketika kita bercermin di cermin, kaca spion, atau sendok akan terbentuk bayangan yang berbeda-beda. Sifat bayangan suatu benda itu berbeda-beda tergantung pada cermin yang digunakan. Berikut ini beberapa sifat bayangan Bayangan itu bisa tegak; Bayangan tegak adalah bayangan yang posisinya tegak seperti bendanya. Bayangan itu bisa terbalik Alat Musik Yang Digunakan Dalam Mengiringi Sosok Bayangan AdalahPengertian dan Jenis Iringan Tari Modern - 30, 2020 Dikutip dari buku Koreografi 1983 karya Sal Murgianto, musik iringan tari adalah bentuk musik pengiring yang sudah terpola dari segi birama, harmoni, tempo, dinamika, ritmis, dan melodinya. Sebuah iringan tari dalam pembentukannya menggunakan alat-alat musik yang berbentuk instrumental maupun vokal untuk mengiringi gerak suara - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasBernyanyi tanpa iringan alat musik biasanya disebut sebagai bernyanyi a cappella. Bila bernyanyi dengan iringan, alat musik pengiring paduan suara dapat terdiri atas alat musik apa saja, satu, beberapa, atau bahkan suatu orkestra penuh. Untuk latihan paduan suara, alat pengiring yang digunakan biasanya adalah piano, termasuk bahkan jika pada Alat Musik Yang Digunakan Dalam Mengiringi Sosok Bayangan AdalahMusik Ansambel Pengertian, Ciri-ciri, Jenis, dan Contoh Alat MusiknyaNov 25, 2021 Jakarta - . Musik adalah salah satu sajian musik yang terdiri dari campuran beberapa alat musik.. Kata ansambel berasal dari bahasa Perancis, yang memiliki arti suatu rombongan musik. Menurut kamus musik, pengertian ansambel adalah kelompok kegiatan musik dengan jenis kegiatan dalam sebutannya, seperti dikutip dari modul Seni Budaya Musik Paket B Setara SMP/MTs Kelas IX karya Drs. Djito, Alat Musik Yang Digunakan Dalam Mengiringi Sosok Bayangan AdalahSejarah Musik - 13, 2023 Berikut adalah sejarah dan perkembangan awal musik,Pada zaman prasejarah, manusia menggunakan alat musik yang sederhana, seperti batu, kayu, dan tulang untuk membuat alat musik. Alat musik ini digunakan untuk mengiringi tarian dan upacara keagamaan. Pada zaman kuno, musik menjadi bagian penting dari kebudayaan di berbagai negara, seperti Mesir Alat Musik Yang Digunakan Dalam Mengiringi Sosok Bayangan AdalahMengenal Alat Musik Sasando yang MenduniaJun 9, 2023 Dalam gelaran KTT ke-42 ASEAN pada 9-11 Mei 2023 di Labuan Bajo, Manggarai, Nusa Tenggara Timur NTT, berbagai kebudayaan khas dari NTT diperkenalkan ke para pemimpin negara ASEAN. Mulai dari kain tenun, tarian, hingga alat musik khas dari NTT berhasil memukau para pemimpin ASEAN. Salah satu kebudayaan yang diperkenalkan dalam KTT ke-42 ASEAN adalah alat musik khas NTT, Keywords For Alat Musik Yang Digunakan Dalam Mengiringi Sosok Bayangan Adalah The results of this page are the results of the google search engine, which are displayed using the google api. So for results that violate copyright or intellectual property rights that are felt to be detrimental and want to be removed from the database, please contact us and fill out the form via the following link here.
Bayangan adalah representasi visual dari suatu objek yang tercipta ketika cahaya memantul dari objek tersebut dan mencapai mata. Bayangan seringkali dianggap sebagai sesuatu yang menakutkan, misterius, atau bahkan menyeramkan. Namun, bayangan juga bisa digunakan sebagai media seni yang menarik perhatian. Salah satu cara untuk menciptakan karya seni berdasarkan bayangan adalah dengan menggunakan alat musik sebagai pengiring. Berikut adalah beberapa alat musik yang dapat digunakan untuk mengiringi sosok bayangan 1. Biola Biola adalah alat musik gesek yang terdiri dari kotak resonansi, leher, dan senar. Suara yang dihasilkan dari biola sangat indah dan lembut sehingga cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang romantis atau sentimental. Selain itu, biola juga dapat memperkuat suasana misterius atau menyeramkan jika dimainkan dengan teknik yang tepat. 2. Piano Piano adalah alat musik yang terdiri dari beberapa puluh tuts yang dapat dimainkan dengan jari. Suara yang dihasilkan dari piano sangat kaya dan kompleks sehingga cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang dramatis atau emosional. Piano juga dapat memperkuat suasana misterius atau menyeramkan jika dimainkan dengan teknik yang tepat. 3. Gitar Gitar adalah alat musik petik yang terdiri dari dawai dan kotak resonansi. Suara yang dihasilkan dari gitar sangat khas dan cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang santai atau bersemangat. Gitar juga dapat memperkuat suasana misterius atau menyeramkan jika dimainkan dengan teknik yang tepat. 4. Drum Drum adalah alat musik perkusi yang terdiri dari beberapa bagian seperti snare, bass, dan cymbal. Suara yang dihasilkan dari drum sangat ritmis dan energik sehingga cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang bersemangat atau beraksi. Drum juga dapat memperkuat suasana misterius atau menyeramkan jika dimainkan dengan teknik yang tepat. 5. Seruling Seruling adalah alat musik tiup yang terdiri dari pipa kecil dengan lubang-lubang yang dapat ditutup atau dibuka dengan jari. Suara yang dihasilkan dari seruling sangat lembut dan cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang romantis atau sentimental. Seruling juga dapat memperkuat suasana misterius atau menyeramkan jika dimainkan dengan teknik yang tepat. 6. Harpa Harpa adalah alat musik petik yang terdiri dari beberapa puluh senar yang dapat dimainkan dengan jari. Suara yang dihasilkan dari harpa sangat indah dan lembut sehingga cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang romantis atau sentimental. Harpa juga dapat memperkuat suasana misterius atau menyeramkan jika dimainkan dengan teknik yang tepat. 7. Saxophone Saxophone adalah alat musik tiup yang terdiri dari pipa panjang dengan mulut dan lubang-lubang yang dapat ditutup atau dibuka dengan jari. Suara yang dihasilkan dari saxophone sangat unik dan cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang bersemangat atau beraksi. Saxophone juga dapat memperkuat suasana misterius atau menyeramkan jika dimainkan dengan teknik yang tepat. 8. Trompet Trompet adalah alat musik tiup yang terdiri dari pipa panjang dengan mulut dan lubang-lubang yang dapat ditutup atau dibuka dengan jari. Suara yang dihasilkan dari trompet sangat khas dan cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang bersemangat atau beraksi. Trompet juga dapat memperkuat suasana misterius atau menyeramkan jika dimainkan dengan teknik yang tepat. 9. Bass Bass adalah alat musik petik yang terdiri dari beberapa senar panjang dan kotak resonansi besar. Suara yang dihasilkan dari bass sangat khas dan cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang bersemangat atau beraksi. Bass juga dapat memperkuat suasana misterius atau menyeramkan jika dimainkan dengan teknik yang tepat. 10. Klarinet Klarinet adalah alat musik tiup yang terdiri dari pipa panjang dengan mulut dan lubang-lubang yang dapat ditutup atau dibuka dengan jari. Suara yang dihasilkan dari klarinet sangat khas dan cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang bersemangat atau beraksi. Klarinet juga dapat memperkuat suasana misterius atau menyeramkan jika dimainkan dengan teknik yang tepat. 11. Flute Flute adalah alat musik tiup yang terdiri dari pipa kecil dengan lubang-lubang yang dapat ditutup atau dibuka dengan jari. Suara yang dihasilkan dari flute sangat lembut dan cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang romantis atau sentimental. Flute juga dapat memperkuat suasana misterius atau menyeramkan jika dimainkan dengan teknik yang tepat. 12. Oboe Oboe adalah alat musik tiup yang terdiri dari pipa panjang dengan mulut dan lubang-lubang yang dapat ditutup atau dibuka dengan jari. Suara yang dihasilkan dari oboe sangat unik dan cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang bersemangat atau beraksi. Oboe juga dapat memperkuat suasana misterius atau menyeramkan jika dimainkan dengan teknik yang tepat. 13. Cello Cello adalah alat musik gesek yang terdiri dari kotak resonansi besar, leher, dan senar. Suara yang dihasilkan dari cello sangat indah dan lembut sehingga cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang romantis atau sentimental. Selain itu, cello juga dapat memperkuat suasana misterius atau menyeramkan jika dimainkan dengan teknik yang tepat. 14. Xylophone Xylophone adalah alat musik perkusi yang terdiri dari beberapa batang kayu yang diletakkan di atas rangka. Suara yang dihasilkan dari xylophone sangat khas dan cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang bersemangat atau beraksi. Xylophone juga dapat memperkuat suasana misterius atau menyeramkan jika dimainkan dengan teknik yang tepat. 15. Maracas Maracas adalah alat musik perkusi yang terdiri dari dua bola kecil yang diisi dengan biji atau pasir. Suara yang dihasilkan dari maracas sangat ritmis dan cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang bersemangat atau beraksi. Maracas juga dapat memperkuat suasana misterius atau menyeramkan jika dimainkan dengan teknik yang tepat. 16. Cajon Cajon adalah alat musik perkusi yang terdiri dari kotak kayu berbentuk persegi panjang. Suara yang dihasilkan dari cajon sangat khas dan cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang bersemangat atau beraksi. Cajon juga dapat memperkuat suasana misterius atau menyeramkan jika dimainkan dengan teknik yang tepat. 17. Triangle Triangle adalah alat musik perkusi yang terdiri dari sebuah segitiga kecil dengan satu sisi terbuka. Suara yang dihasilkan dari triangle sangat unik dan cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang bersemangat atau beraksi. Triangle juga dapat memperkuat suasana misterius atau menyeramkan jika dimainkan dengan teknik yang tepat. 18. Gong Gong adalah alat musik perkusi yang terdiri dari sebuah plat logam besar yang digantungkan. Suara yang dihasilkan dari gong sangat kuat dan dramatis sehingga cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang bersemangat atau beraksi. Gong juga dapat memperkuat suasana misterius atau menyeramkan jika dimainkan dengan teknik yang tepat. 19. Organ Organ adalah alat musik tiup yang terdiri dari beberapa ratus pipa dengan mulut dan lubang-lubang yang dapat ditutup atau dibuka dengan jari. Suara yang dihasilkan dari organ sangat kaya dan kompleks sehingga cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang dramatis atau emosional. Organ juga dapat memperkuat suasana misterius atau menyeramkan jika dimainkan dengan teknik yang tepat. 20. Theremin Theremin adalah alat musik elektronik yang dimainkan dengan gerakan tangan di sekitar antena. Suara yang dihasilkan dari theremin sangat unik dan cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang misterius atau menyeramkan. Theremin juga dapat memperkuat suasana romantis atau sentimental jika dimainkan dengan teknik yang tepat. 21. Accordion Accordion adalah alat musik yang terdiri dari beberapa bagian seperti bass, treble, dan reed. Suara yang dihasilkan dari accordion sangat khas dan cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang santai atau bersemangat. Accordion juga dapat memperkuat suasana misterius atau menyeramkan jika dimainkan dengan teknik yang tepat. 22. Kalimba Kalimba adalah alat musik petik yang terdiri dari beberapa dawai kecil yang dipasang di atas kayu atau logam. Suara yang dihasilkan dari kalimba sangat lembut dan cocok digunakan untuk mengiringi sosok bayangan yang romantis atau sentimental. Kalimba juga dapat memperkuat suasana misterius atau menyeramkan jika dimainkan dengan teknik yang tepat. 23. Gamelan
BENTUK PENYAJIAN DAN FUNGSI MUSIK PENGIRING PERTUNJUKAN WAYANG ORANG DI BATANG KUIS KABUPATEN DELI SERDANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh RANDYAN PRADANA 2101142023 JURUSAN SENDRATASIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2016 ABSTRAK RANDYAN PRADANA,NIM 2101142023, Bentuk Penyajian dan Fungsi Musik Pengiring Pertunjukan Wayang Orang di Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang, Jurusan Sendratasik Program Studi Pendidikan Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan, 2016. Penelitian ini merupakan kajian mengenai bentuk penyajian dan fungsi musik pengiring pertunjukan wayang orang di Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana bentuk penyajian musik pengiring wayang orang, mendeskripsikan fungsi dari musik pengiring wayang orang. Dalam pembahasan penelitian ini digunakan teori-teori yang berhubungan dengan topik penelitian seperti pengertian musik, pengertian musik pengiring, teori bentuk, teori fungsi dan teori istrument. Metode yang digunakan untuk membahas bentuk penyajian dan fungsi musik pengiring pertunjukan wayang orang di Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang adalah metode deskriptif kualitatif. Populasi pada penelitian ini sekaligus menjadi sampel penelitian yaitu seniman, pemusik, tokoh dan penari. Teknik pengumpulan data meliputi studi kepustakaan, wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa bentuk penyajian musik pengiring pertunjukan wayang orang dimainkan berdasarkan bagian dari adegan yang dimainkan dalam pertunjukan wayang orang. Pertunjukan wayang orang pada penelitian ini mengangkat pertunjukkan wayang orang versi kitab Mahabarata cerita Harjuno Wiwoho. Pada penyajiannya pertunjukan ini terdiri dari beberapa bagian antara lain bagian pembukaan, bagian pertama menceritakan tentang suasana kerajaan Himo Himantoko dimana sang Raja ingin mempersunting bidadari dari kayangan. Pada masing – masing adegan diiringi oleh Gending atau nyanyian yang di dalamnya terdapat Pathet dan Titi laras sebagai patokan pengolahan musik pengiring pertunjukkan. Fungsi musik iringan tersebut antara lain pertama sebagai fungsi pengiring tari / pertunjukkan yang di dalamnya terdapat beberapa bagian yakni sebagai pemberi ilustrasi dan membantu memberikan penguatan penjiwaan karakter, penyekat adegan, mempertegas irama gerak tari, meransang seniman pelakon untuk bersemangat dalam menari, mengiringi tembang kedua fungsi hiburan, ketiga fungsi kontribusi terhadap kelangsungan dan stabilitas budaya, dan keempat sebagai sarana ekonomi. Alat musik yang digunakan antara lain menggambungkan alat musik tradisi dan moderen. Alat musik yang digunakan antara lain gong dan kempul, kethuk dan kempyang, kemanak, slanthem, saron, bonang, kenong, kendhang, rebab, celempung dan suling. Kata Kunci wayang orang, bentuk penyajian, fungsi musik. PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa menganugerahkan nikmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dan menjadikannya kedalam bentuk Skripsi. Namun demikian, penulis tetap berupaya semaksimal mungkin untuk dapat menyelesaikan penulisan ini dengan judul “Bentuk Penyajian Dan Fungsi Musik Pengiring Pertunjukan Wayang Orang di Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang”. Terselesaikannya penulisan ini adalah berkat dukungan serta bantuan dari semua pihak yang membantu penulis baik dari awal penulisan sampai pada akhir penulisan ini. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada 1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M,pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Dr. Isda Pramuniati, selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni. 3. Uyuni Widiastuti, Selaku Ketua Jurusan Sendratasik. 4. Dr. Pulumun Ginting, S,Sn., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Musik 5. Dra. Pita HD Silitonga, M,Pd Selaku Dosen Pembimbing I 6. Esra PT Siburian, selaku Dosen Pembimbing II 7. Dr. Pulumun Ginting, S,Sn., selaku Dosen Penguji I dan Adina Sastra Sembiring Selaku Dosen Penguji II 8. Dosen, staf pengajar khususnya Program Studi Pendidikan Musik yang telah banyak memberikan pengetahuan kepada peneliti selama proses perkuliahan. 9. Teristimewa Penulis ucapkan terimakasih kepada kedua Orang Tua Ayahanda SH dan Ibunda Ernila yang telah memberikan kasih sayang, serta dukungan baik secara moral maupun materil, motivasi dan doa. Serta kepada ketiga adik tersayang Rendina Pradipta, Tri Indah Ramadhani, Desni Febriyola. 10. Keluarga Besar Bapak Syafrudin dan Ibu Salawati, Jelita fitri Rima Gustira, Oby Nanda yang telah memberikan dukungan, motivasi dan doa kepada penulis dalam menyelesaikan tulisan ini. 11. Bapak Endra Mulyadi beserta Keluarga sebagai narasumber yang telah banyak memberikan informasi kepada penulis untuk menyelesaikan tulisan ini. 12. Sahabat penulis Faisal Reza, Hendra Syahputra, Syopian Syani, M. Redy Kusuma, Eko Suheri Wahyu Syahputra, Serta teman – teman Stambuk 2010 Seni Musik yang telah banyak memberikan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan tulisan ini. 13. Teman – teman UKM MB WSB UNIMED yang terus mendukung penulis dalam menyelesaikan tulisan ini. Medan, Juni 2016 Penulis Randyan Pradana DAFTAR ISI ABSTRAK ...................................................................................................... i KATA PENGANTAR ................................................................................... ii DAFTAR ISI.................................................................................................. iv DAFTAR GAMBAR .................................................................................... vii DAFTAR TABEL ........................................................................................ viii BAB IPENDHULUAN.................................................................................. 1 A. Latar Belakang .................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 8 C. Pembatasan Masalah ........................................................................... 9 D. Rumusan Masalah ............................................................................... 9 E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 10 F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 10 BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL . 11 A. Landasan Teoritis ............................................................................... 11 1. Pengertian Musik ......................................................................... 11 a. Melodi .................................................................................... 12 b. Harmoni ................................................................................. 13 c. Ritme ...................................................................................... 14 2. Musik Pengiring ........................................................................... 14 a. Gamelan ................................................................................. 15 b. Gending .................................................................................. 16 1. Laras Slendro ................................................................... 17 2. Laras Pelog....................................................................... 18 3. Pengertian Bentuk Penyajian ....................................................... 19 4. Teori Fungsi ................................................................................. 20 5. Teori Instrumen ............................................................................ 21 B. Kerangka Konseptual ......................................................................... 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 26 A. Metode Penelitian .............................................................................. 26 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 26 C. Populasi dan Sampel .......................................................................... 27 1. Populasi ........................................................................................ 27 2. Sampel.......................................................................................... 27 D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 28 1. Studi Kepustakaan ....................................................................... 28 2. Observasi...................................................................................... 29 3. Wawancara ................................................................................... 30 4. Dokumentasi ................................................................................ 30 E. Teknik Analisis Data.......................................................................... 31 BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................ 32 A. Sanggar Tetas ...................................................................................... 32 B. Alat Musik Pengiring Pertunjukkan Wayang Orang .......................... 34 C. Bentuk Penyajian Pertunjukan Wayang Orang................................... 39 1. Bentuk Penyajian Wayang Orang ................................................. 39 2. Struktur Penyajian Musik Pengiring Wayang Orang.................... 41 D. Fungsi Musik Pengiring Wayang Orang............................................. 52 1. Fungsi pengiring tari / pertunjukkan ................................................. 52 a. Memberi Ilustrasi dan Membantu Memberi Penguatan Penjiwaan Karakter b. Penyekat Adegan .......................................................................... 53 c. Membantu Mempertegas Irama Gerak Tari .................................. 53 d. Merangsang Seniman Pelakon untuk Bersemangat dalam Menari53 e. Mengiringi Tembang .................................................................... 53 2. Fungsi hiburan ................................................................................... 54 3. Fungsi kontribusi terhadap kelangsungan dan stabilitas budaya ....... 54 4. Sebagai Sarana Ekonomi ................................................................... 54 BAB V KESIMPULAN ................................................................................ 56 52 A. KESIMPULAN ................................................................................... 57 B. SARAN ............................................................................................... 59 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 60 DAFTAR ACUAN INTERNET .................................................................. 61 Lampiran I Data Narasumber ..................................................................... 62 Lampiran II Dokumentasi Bersama Narasumber ..................................... 63 DAFTAR GAMBAR Gambar .................................................................................................25 Gambar .................................................................................................33 Gambar .................................................................................................34 Gambar .................................................................................................34 Gambar .................................................................................................34 Gambar .................................................................................................35 Gambar .................................................................................................35 Gambar .................................................................................................35 Gambar .................................................................................................36 Gambar .................................................................................................36 Gambar ...............................................................................................37 Gambar ...............................................................................................37 Gambar ...............................................................................................61 Gambar ...............................................................................................61 DAFTAR TABEL Tabel 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan merupakan hasil cipta manusia dan juga merupakan suatu kekayaan yang sampai saat ini masih kita miliki dan patut kita pelihara. Tiap masyarakat mempunyai kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan masyarakat lain. Beragam kebudayaan inilah yang menjadi bukti bahwa bangsa kita kaya akan budaya. Beragam kebudayaan di Indonesia, berarti beragam pula jenis, bentuk serta kebiasaan masyarakatnya. Dengan keberagaman tersebut, akan banyak hal yang membedakan antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain. Tetapi hal itu juga yang akan menjadi persamaan antara perbedaan tersebut, yakni menjadikan kebudayaan itu sebagai salah satu ciri khas dari masyarakat tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Rarp Linton Ihromi, 200018 bahwa “kebudayaan adalah seluruh cara kehidupan masyarakat manapun dan tidak hanya mengenai sebagian dari cara hidup oleh masyarakat dianggap lebih tinggi atau lebih diinginkan. Meskipun banyak perbedaan diantara kebudayaan-kebudayaan manusia, namun isi dari kebudayaan yang berbeda itu dapat digolongkan kedalam sejumlah katagori yang sama”. Menurut Taylor dalam Soekanto 2002172 “kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat”. 1 2 Koentjaraningrat 1980193 menyatakan bahwa “kebudayaan adalah keseluruhan dari kelakuan manusia yang teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatkannya dengan cara belajar dan tersususn dalam kehidupan masyarakat. Kebudayaan yang terdapat dan berkembang di masyarakat paling sedikit terdiri atas tiga wujud yaitu ideal,tata kelakuan dan kebudayaan fisik”. Dari uraian para ahli di atas dapat disimpulkan kebudayaan merupakan seluruh tata cara kehidupan manusia atau masyarakat yang teratur, hal ini disebabkan karna kebudayaan meliputi seluruh tindakan manusia atau masyarakat serta hasil karya yang mencakup kebiasan-kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat di lingkungan tempat mereka hidup. Tidak jarang salah satu dari unsur kebudayaan tersebut dijadikan sebagai identitas dari keberadaan masyarakat tersebut. Salah satu dari unsur kebudayaan tersebut ialah kesenian. Dimana kesenian banyak dijadikan sebagai ciri khas dari keberadaan masyarakat tertentu baik yang mendiami wilayah mereka sendiri atau sebagai tanda keberadaan mereka di wilayah masyarakat lainnya. Hal ini dilakukan agar keberadaan masyarakat tersebut diketahui oleh masyarakat lainnya, kesenian mereka tetap terjaga dan dilestarikan walau masyarakat tersebut berpadu dengan kesenian masyarakat lain. Berbicara tentang perpaduan satu kesenian masyarakat dengan masyarakat yang lain, dapat kita temui di wilayah Sumatera bagian Utara. Sumatera Utara merupakan salah provinsi di pulau Sumatera, dengan ibukota Medan. Sumatera Utara terdiri dari 33 kabupaten antara lain Kabupaten Asahan, Kabupaten Batubara, Kabupaten Dairi, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Karo, Kabupaten Labuhan batu, 3 Kabupaten Labuhan batu Selatan, Kabupaten Labuhan batu Utara, Kabupaten Langkat, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padang Lawas Utara,Kabupaten Pakpak Barat, Kabupaten Samosir, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Toba Samosir, Kota Binjai, Kota Gunung sitoli, Kota Medan, Kota Padang sidempuan, Kota Pematang siantar, Kota Sibolga, Kota Tanjung balai, Kota Tebing Tinggi. Dari beberapa kabupaten yang terdapat di Sumatera Utara terdapat pula masing-masing etnis baik etnis yang berasal dari Sumatera Utara sendiri maupun etnis dari luar Sumatera Utara. Sumatra Utara memiliki khasanah kekayaan budaya yang beraneka ragam. Di Propinsi Sumatera Utara terdapat beberapa etnis yang mendiami propinsi tersebut diantaranya adalah etnis Melayu, etnis Nias, etnis Batak Toba, etnis Pakpak, Karo, Simalungun, Tapanuli Tengah, etnis Tapanuli Selatan yang terdiri dari etnis Sipirok, etnis Angkola, Padang Bolak, serta Mandailing, Namun ada juga pendatang seperti etnis Minang, Jawa serta Aceh. Pendatang ini membawa kebudayaan serta adat-istiadatnya masing-masing. Adapun kebudayaan tersebutlah yang dapat menjadi identitas dari masing-masing masyarakat pada etnis tersebut. Salah satu dari kebudayaan yang dijadikan sebagai identitas keberadaan masyarkat tersebut ialah kesenian. Seperti yang telah dipaparkan di atas, bahwasanya di Sumatera Utara memiliki keragaman budaya khususnya pada bidang kesenian, antara lain bidang seni musik, tari, kerajinan tangan dan seni pertunjukan teater daerah. Sebagai 4 contoh pada bidang seni musik ada alat musik Taganing, Suling Batak dari etnis Batak, Gendang Melayu, Gambus dari etnis Melayu. Pada bidang seni tari mempunyai Tor-tor dari etnis Batak, Serampang dua belas dari etnis Melayu. Pada bidang kerajinan tangan ada ulos etnis batak serta dari segi seni pertunjukan yakni opera batak. Selain dari etnis batak dan etnis melayu, masih banyak lagi kesenian yang dimiliki oleh etnis - etnis lainnya yang ada di Sumatera Utara. Disamping itu juga, panggung kesenian di Sumatera Utara juga diisi oleh beberapa kesenian yang berasal dari etnis pendatang yang mendiami wilayah tersebut, seperti seni Pertunjukan Wayang Orang yang berasal dari etnis Jawa, tari Saman dari Aceh, kesenian Barongsai dari etnis Tionghoa serta tari Piring dari Minangkabau. Adapun kesenian yang akan dibahas dalam penelitian ini ialah kesenian yang berasal dari etnis Jawa yaitu seni pertunjukan Wayang. Yakni pertunjukan Wayang Orang yang terdapat di Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang. Wayang adalah bentuk perwujudan budaya yang sangat istimewa karena memiliki sifat-sifat adiluhung dan edipeni bahasa jawa, yaitu sangat agung, luhur, dan juga indah etika dan estetika. Wayang berfungsi sebagai tontonan dan tuntunan, dan merupakan gabungan lima jenis seni, yakni seni widya filsafat dan pendidikan, seni drama pentas dan musik karawitan, seni gatra pahat dan seni lukis, seni ripta sangit dan sastra, seni cipta konsepsi dan ciptaan-ciptaan baru. Wayang merupakan kesenian tradisional Indonesia yang terutama berkembang di wilayah Jawa dan Bali. Tumbuh dan berkembangnya kesenian ini telah diakui oleh UNESCO. sumber Orang. 5 Pada umumnya wayang dimainkan berisi cerita rakyat atau sejarah di daerah Jawa. Wayang sendiri terdiri dari beberapa jenis, tetapi yang lebih terkenal dan sering dipertunjukkan ialah Wayang Kulit dan Wayang Orang. Dimana wayang kulit dimainkan oleh seorang dalang yang juga menjadi tokoh dalam cerita sedangkan Wayang Orang dimainkan oleh manusia yang memakai kostum sesuai dengan tema cerita yang dimainkan, sekaligus menjadi tokoh dalam cerita Wayang Orang tersebut. Menurut Khayam 2000 371, bahwa wayang orang lahir pad abad XVIII, penciptanya adalag Mangku Negara Pertama, menurut belia wayng orang merupakan bentuk seni tradisional yang eksklusif dipentaskan hanya di lingkungan kraton. Karya sastra yang menjadi bahan cerita wayang sudah ditulis oleh para pujangga Indonesia sejak pada masa kerajaan kerajaan pada zaman dahulu yakni cerita tentang Ramayana dan Mahabrata sejenis karya sastra yang menceritakan kisah kepahlawanan, yang dia angkat dari kitab – kitab india, Selanjutnya para pujangga Jawa tidak lagi hanya menerjemahkan Ramayana dan Mahabarata ke bahasa Jawa, tetapi menggubahnya dan menceritakan kembali dengan memperkaya falsafah dan adat istiadat Jawa kedalam bentuk pertunjukan baik Wayang Kulit maupun Wayang Orang. Dalam pertunjukan wayang orang terdapat beberapa unsure perhatian penting yakni; ontowacono atau dialog tokoh, kostum, bentuk tubuh, prilaku dang ending menjadi salah satu unsure yang tak kala pentingnya yang selalu eksis dalam pengiring pertunjukkan wayang orang. Gending adalah salah satu istilah yang sangat penting di dalam kerawitan dan gamelan. Istilah ini digunakan untuk memberi nama lagu-lagu yang disajikan oleh gamelan baik secara instrumental 6 saja maupun dengan vocal dan memiliki titi laras yang artinya notasi tulis, huruf, angka, atau lambang yang menunjuk pada racikan tanda-tanda nada menurut suatu nada tertentu, dalam gamelan titi laras yang dipergunakan biasanya adalah titi laras Slendro dan titi laras Pelog. Yang mana di dalam titi laras ini memiliki pathet sebagai aturan dalam menentukan garapan / pembagian nada di dalam membuat komposisi musik gamelan. Pada penelitian ini penulis lebih fokus kepada musik pengiring pertunjukan Wayang Orang. Iringin pada pertunjukan wayang orang berasal dari alat musik tradisional Jawa yang disebut dengan Gamelan. Gamelan adalah salah satu ansambel musik daerah yang berasal dari pulau jawa yang alat musik yang terdiri dari berbagai macam variasi bentuk dan ukuran, serta mempunyai bunyi yang berbeda-beda. Cara memainkannya pun ada bermacam-macam, namun kebanyakan di antaranya dipukul/ditabuh. Ansambel gamelan ini terdiri dari dari 1. Gong, 2. kempul, 3. kenong 4. kethuk 5. kempyang 6. celempung 7. suling 8. kemanak 9. kendhang, 10. rebab 7 11. saron 12. Bonang 13. slenthem Dari segi cara penyajiaannya, Wayang Orang bukan hanya menampilkan dialog antar tokoh tetapi juga menampilkan musik sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa pertunjukan wayang orang merupakan perpaduan dari beberapa cabang kesenian yang diantaranya seni musik. Jika dilihat dari sisi musik, peran musik disini ialah sebagai pengiring pertunjukan diantaranya mengiringi adegan – adegan, mengiringi tarian yang terdapat dalam pertunjukkan, mengiringi derap langkah, peperangan atau pada saat dialog masing – masing dari lakon pertunjukkan. Selain itu, dalam penyajiaan wayang orang terdapat dua bagian, Pertama dari segi bentuk atau wujud dari pertunjuukan yang dapat dilihat dengan kasap mata yang terdiri dari beberapa unsur penunjang dalam pertunjukan wayang orang antara lain, kostum, dialog, pemain, musik iringan dan lain – lain. Kedua cara penyajian yakni dapat dilihat dari bentuk penyajiaan pertunjukkan yakni menampilkan cerita dan adegan dari pertunjukkan wayang orang yang diiringi oleh musik sesuai dengan isi dari cerita tersebut. Musik iringan dimainkan sebagai pertanda bahwa akan dimulainya pertunjukan tersebut. Musik iringan dimainkan untuk mengisi suasana didalam pertunjukan Wayang Orang sesuai dengan alur cerita, mengiringi lakon pada saat berjalan, bertempur dan lain sebagainya. penyajian musik tersebut sesuai dengan adegan yang sedang dilakukan oleh para wayang. Alat musik yang digunakan dan dimainkan sesuai dengan kebutuhan suasana yang sedang terjadi dalam alur 8 cerita. Selain sebagai pengiring suasana musik juga mengiringi gerak tari yang terdapat pada pertunjukan tersebut. Selain untuk mengiringi peertunjukan tersebut musik pengiring wayang orang memiliki fungsi lain. Diantara dapat dipaparkan pada bab IV nantinya. Berdasarkan uraian diatas nampak jelas keterlibatan beberapa alat musik tradisonal dalam pertunjukan Wayang Orang. Dari penjabaran yang telah disebutkan diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat judul, “Bentuk Penyajian dan Fungsi Musik Pengiring Pertunjukan Wayang Orang di Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut 1. Bagaimanakah keberadaan pertunjukan Wayang Orang di Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang? 2. Bagaimanakah perkembangan musik pengiring pertunjukan Wayang Orang di Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang? 3. Bagaimanakah bentuk penyajian musik pertunjukan Wayang Orang di Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang? 4. Bagaimanakah fungsi musik iringan pertunjukan Wayang Orang di Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang? 9 5. Bagaimanakah musik iringan yang dipakai dalam pola tari – tarian dalam pertunjukkan Wayang Orang di Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang? 6. Alat musik apa saja yang digunakan dalam mengiringi pertunjukan Wayang Orang di Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang? C. Pembatasan Masalah Karena luasnya permasalahan yang diambil, maka perlu dilakukan pembatasan masalah untuk memudahkan masalah yang dihadapi dalam penelitian ini. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Bagaimana bentuk penyajian musik pertunjukan Wayang Orang di Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang? 2. Bagaimana fungsi musik iringan terhadap adegan dalam pertunjukan Wayang Orang di Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang? 3. Apa saja alat musik yang digunakan dalam mengiringi pertunjukan Wayang Orang di Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang? 4. Bagaimanakah musik iringan yang dipakai dalam pola tari – tarian dalam pertunjukkan Wayang Orang di Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang? D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, indentifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut “Bagaimana bentuk pertunjukan dan fungsi musik pengiring Wayang Orang di Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang?”. 10 E. Tujuan Penelitian Setiap kegiatan selalu mengarah pada tujuan, yang merupakan suatu keberhasilan penelitian, dan tujuan penelitian merupakan jawaban atas pertanyaan dalam penelitian. Maka tujuan yang hendak dicapai oleh penulis adalah 1. Mendeskripsikan alat musik yang digunakan dalam pertunjukan Wayang Orang di Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang. 2. Mendeskripsikan bentuk penyajian musik pengiring pertunjukan Wayang Orang di Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang. 3. Mendeskripsikan fungsi musik pengiring pertunjukan Wayang Orang di Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang. F. Manfaat penelitian Temuan penelitian ini dapat bermanfaat sebagai 1. Sebagai bahan motivasi bagi setiap pembaca, khususnya generasi muda masyarakat Batang Kuis Kebupaten Deli Serdang. 2. Sebagai bahan informasi kepada masyarakat atau lembaga yang membangun visi dan ,misi kebudayaan khususnya dibidang seni tradisional. 3. Sebagai bahan referensi untuk menjadi acuan pada penelitian yang relevan dikemudian hari. 4. Sebagai apresiasi bagi mahasiswa dan mahasiswi program studi musik di Universitas Negeri Medan. 57 BAB V KESIMPULAN A. KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang dilakukan di lapangan dan penejelasan yang sudah diuraikan mulai dari latar belakang hingga pembahasan, maka dapat disimpulkan secara keseluruhan terhadap Musik Pengiring Wayang Orang Di Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang sebagai berikut 1. Wayang orang atau yang aslinya dalam Bahasa Jawa disebut wayang wng adalah salah satu jenis teater tradisional Jawa yang merupakan gabungan antara seni drama yang berkembang di Barat dengan pertunjukan wayang yang tumbuh dan berkembang di Jawa. Jenis kesenian ini pada mulanya berkembang terutama di lingkungan keraton dan kalangan para priyayi Jawa. Wayang wng adalah sebuah pertunjukan seni tari drama dan teater yang mengambil cerita Ramayana dan Mahabarata sebagai induk ceritanya. Wayang orang yang digolongkan ke dalam bentuk drama seni tari tradisional. Sebutan wayang berasal dari bahasa Jawa Kuno yang berarti bayangan. 2. Alat musik yang digunakan dalam pertunjukan wayang orang adalah alat musik Alat musik Idiofon yang terdiri dari, Gong/kempul, kethuk/kempyang, Kemanak, Slenthem, Saron, Bonang, Kenong. Alat Musik Membranofon yaitu Kendhang. Alat Musik Kardofon yang terdiri dari Rebab dan celempung. Dan alat musik Aerofon yaitu suling. Alat 57 58 musik pengiring wayang orang juga mempunya fungsi tersendiri pada saat memainkanya antara lain sebagai pengatur irama, tempo dan pengatur perubahan tempo lambat dan cepat, kebersamaan, kekompakan, kestabilan tempo dan irama sangat diperlukan agar tidak terjadi saling mendahului, sebagai pemangku lagu atau pembawa melodi pokok. sebagai pelengkap lagu agar terdapat komposisi bunyi musik yang harmonis. 3. Dalam pertunjukan Wayang Orang terdapat bentuk yang merupakan unsur-unsur dasar dari susunan pertunjukan, terdiri dari strukutur yang memiliki unsure sebagai pendukung pertunjukan tersebut antara lain pertama seniman, kedua alat musik, ketiga kostum dan tata rias, keempat lagu yang disajikan, kelima tempat pertunjukan Cara penyajian dari pertunjukan wayang orang ini ialah secara bertahap atau sering disebut dengan adegan atau bebeken dalam istilah jawa pertunjukkan. Pada pertunjukkan wayang orang ini terdepat tujuh adegan dan disetiap adegan terdapat sub bagian dari satu adegan tersebut. Setiap adengan dalam pertunjukan diiringi oleh Gending lagu yang mengiringi, serta memiliki titi laras dan pathet sebagai acuan dalam pengolahan musiknya. 4. Fungsi dari musik pengiring pertunjukan wayang orang ialah sebagai berikut, pengiring tari dan pertunjukan, fungsi kontribusi terhadap kelangsungan dan stabilitas budaya fungsi sebagai sarana ekonomi terkhusus bagi Sanggar Tetas di desa Tanjung Sari Kecamtan Batang Kuis. 59 B. SARAN Dari hasil kesimpulan penelitian diatas, maka dapat diajikan beberapa saran antara lain sebagai berikut 1. Penulis berharap dengan adanya penelitian ini agar lebih meningkatkan kreativitas dalam berkesenian khususnya pada pertunjukan Wayang Orang. 2. Penulis berharap agar masyarakat Jawa dapat menjaga, mengembangkan serta melestarikan kesenian Wayang Orang yang ada pada masyarakat Jawa khususnya di lingkungan Sanggar Tetas Kecamatan Batang Kuis. 3. Diharapkan kepada masyarakat Jawa khususnya kepada pemerintah daerah agar senantiasa memperkenalkan berbagai seni pertunjukan Wayang Orang kepada masyarakat luas baik lokal maupun diluar daerah. Dengan begitu keberadaan dari pertunjukan Wayang Orang tersebut semakin diketahui. 4. Dengan meningkatkan kepedulian terhadap kesenian daerah, berarti telah menyelamatkan anak cucu kita dari pengaruh budaya luar yang akan merusak budaya sendiri. 72 56 60 DAFTAR PUSTAKA Ahimsaputra Heddy Shri, Khayam Umar, Suharioso SK. 2000. Ketika Orang Jawa Nyeni. Yogyakarta Galang Pers. Aminudin. 2009. Apresiasi Karya Seni Musik Daerah Nusantara. Bandung Sarana Ilmu Pustaka. Delfiana, Sinaga. 2015. Skripsi. Gondang Hasapi Pada Upacara Ritual Parmalim Si Pahasada di Huta Tinggi Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba Samosir Kajian Bentuk Penyajian dan Fungsi. Medan. Djelantik, AAM. 2001. Estetika. Bandung Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia. Bandung . 2008. Estetika Sebuah Pengantar. Denpasar STSI Denpasar Endraswara, Suwardi. 2006. Metode, Teori, Teknik Penelitian Kebudayaan. Sleman Pustaka Widyatama. Herusatoto, Budiono. 2000. Simbolime dalam Budaya Jawa. Yogyakarta Hanindita Ihromi 2000. Pokok Antropologi Budaya. Jakarta Gramedia. Kurnia, Helen. 2013. Skripsi. Pemeranan Gamelan Sebagai Pengiring Wayang Kulit di Grup Krido Laras Kota Medan. Medan Langer, Susanne K. 1998. Rout-Ledge Encyclopedia Of Philosophy. London. Muhammad, Arni. 2005. Komunikasi Organisasi. Bumi Aksara. Mulyono, Sri. 1982. Wayang dan Filsafat Nusantara. Jakarta Inti Idayu Pres . 1982. Wayang Asal – Usul Filsafat dan Masa Depannya. Jakarta Inti Idayu Pres. Purwadi. 2007. Seni Pendalangan Wayang Purwo. Yogyakarta Panji Pustaka. Suroso. Panji 2002. Skripsi. “Peranan gending di dalam seni pertunjukan Wayang orang suatu kajian etnomusikologi”. 61 Sastrianda. Azzaristia 2012. Skripsi. Musik Pengiring Tari Munalo Dalam Upacara Adat Perkawinan Di Kecamatan Bukit Simpang Tiga Kabupaten Bener Meriah. Medan Soedarsono. 1990. Tinjauan Seni Sebuah Pengantar untuk Apresiasi Seni. Yokyakarta Saku Dayar Sana. , 1999. Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi. Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Siyo, Kasim. Dkk. 2008. Wong Jowo di Sumatera. Pujakesuma. Soekanto, Soerjono. 2002. Sosiologi, Suatu Pengantar. Jakarta PT. Raja Grafindo Persada. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung Alfabeta. Suci Rahmadhani HSB 2015. Skripsi. Bentuk Penyajian dan Fungsi Musik Gondang Sarama Babiat di Huta Pidoli Dolok Panyabungan Kab. Mandailing Natal. Medan Etika Jawa dalam Tantangan Sebuah Bunga Ramapai. Yayasan Konisius Zuraidah, Nita. 2015. Skripsi. Pertunjukan wayang orang di Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang. Medan. DAFTAR ACUAN INTERNET